Humour

Aku tidak mau jadi pohon
Ini bukan cerita tentang manusia dikutuk menjadi pohon. Sama sekali tidak benar. Kisah ini tentang nasib beribu-ribu pohon yang tinggal dan menetap di Indonesia. Di saat bangsa Indonesia bersiap-siap menyongsong pesta demontrasi, maka nasib beribu-ribu pohon bersiap-siap menyongsong tragedi. Kok????????? 
Coba tengok keluar, sepanjang sisi jalan semua pohon (sebagian besar) mengenakkan baju politik. Jika aku jadi pohon, aku akan menjerit dan menangis. Jangan!!!! jangan tusuk aku, jangan paku aku, jangan sakiti aku. Berapa banyak pohon yang menangis, berapa banyak pohon yang menjerit. 
Pohon-pohon itu tidak pernah meminta, untuk dijadikan tempat pajangan. Pohon-pohon itu tidak pernah mendapatkan hak sewa karena dia memberikan tempat pajangan. Pohon-pohon itu tidak pernah mendapatkan uang kesejahteraan dan uang kesehatan, setelah sekian lama dijadikan korban.
Maka..............aku tidak mau jadi pohon. Aku hanya memohon. Jangan sakiti aku, jangan lukai aku. Pohon-pohon hanya berharap..........sayangi aku, cintai aku maka aku akan mencintaimu.
(kisah ini muncul disaat perjalanan dari Surabaya ke Bojonegoro, Minggu, 22 Pebruari 2009, 18.20)

Posisi Menentukan Prestasi
Sering, kita mendengar istilah posisi menentukan prestasi. Istilah ini digunakan oleh siswa (terutama mahasiswa) saat memilih tempat duduk saat ujian. Mereka berlomba-lomba datang pagi untuk bisa memiih tempat duduk yang dianggap paling strategis. Mereka beranggapan bahwa jika mereka mampu menemukan tempat duduk yang strategis maka mereka mampu mengerjakan ujian. Hm.......... sepertinya tidak berkorelasi. Tapi..........tunggu dulu. Mahasiswa beranggapan bahwa jika mereka menemukan tempat duduk yang strategis,  maka mereka mempunyai kesempatan bertanya pada orang yang tepat "dengan mudah". He he......
(UNY, Sabtu 14 Pebruari 2009, 11.30)

Posisi Menentukan Kesempatan
Istilah di atas mungkin tidak seberapa  populer, karena istilah itu saya ciptakan sendiri. He ... he... 
Jika mahasiswa di hadapkan pada situasi ujian, maka dosen dihadapkan pada situasi seminar, lokakarya, rapat dan lain-lain. Diakui atau tidak, tidak semua dosen menyukai atau menikmati suasana seperti itu. Maka salah satu cara supaya dianggap tidak melecehkan acara, maka memilih posisi yang strategis. Strategis untuk apa? Strategis untuk cepat keluar ruangan, strategis untuk bisa "mengistirahatkan mata" untuk sementara, strategis untuk chatting en cheating via sms, strategis untuk "berkomunikasi" dengan teman, dan lain-lain.
(UNY, Sabtu 14 Pebruari 2009, 11.36)
 
Belajar Bahasa 
Jika kita menginginkan anak didik cepat menguasai bahasa, maka belajarlah lewat orang Madura. Lho kok?? Ingat! Anekdot orang Madura bahwa mereka selalu mengulang kata yang mereka ucapkan. Seperti iklan Kadir tentang obat gosok : "les oles dan res beres". 
Menurut teori belajar dan teori bahasa bahwa bahasa bersifat pragmatis. Artinya bahasa harus selalu diaplikasikan, tidak hanya diingat.
Jadi...... jika ingin belajar bahasa maka saya sarankan belajarlah lewat orang Madura. Hidup Madura!!!!
(Rabu, 11 Pebruari 2009, 09.27)

Mahasiswa versus Dosen
Jika mahasiswa punya istilah SKS (Sistem Kebut Semalam), maka dosen juga tidak mau kalah. Dosen punya istilah KTSP (Kejar Tayang Setiap Perkuliahan)
Jika mahasiswa menganggap bahwa "betapa enaknya jadi dosen karena tidak pernah belajar dan hanya bisa menyuruh"; maka dosen beranggapan sebaliknya "betapa enaknya jadi mahasiswa hanya belajar saat ujian saja".
(Senin, 9 Pebruari 2009, 23.47)




No comments:

Post a Comment