Ku mencintai rinduku
layaknya cinta pantai karang
pada ombak yang selalu menerjang
meninggalkan renda tawa
dan balur-balur duka
namun inilah yang membuatnya bertahan
sebagai kenangan
(Kamis, 5 Februari 2009, 07.11)
Rasa ini sangat sederhana sekali
bermula dari pertemuan yang tidak berarti
Rasa ini menjadi sangat sederhana
karena saling menyebut nama
Rasa ini beranjak menjadi agak sederhana
saat menjalin jabatan walau tanpa makna
Rasa ini berlanjut menjadi sederhana
berubah melalui diskusi penuh nuansa
Rasa ini menjadi tidak sederhana
karena berencana tuk selalu bersama
Rasa ini sangat tidak sederhana
penuh gejolak dan sarat tanda
(Kamis, 5 Pebruari 2009, 13,21)

Aku mencintai rinduku
layaknya cinta jacaranda di ujung waktu
yang setia menunggu tebaran bunga-bunga ungu
(Kamis, 5 Pebruari 2009, 16.11)
Aku mencintai rinduku
layaknya cinta bulan setengah jalan
penuh keraguan untuk suatu keputusan
tetap berada di kegelapan
ataukah beranjak ke sudut gemerlapan
Aku mencintai rinduku
layaknya cinta bulan setengah jalan
(Jum'at, 6 Februari 2009, 23.16)
Mungkin ragaku sudah terbenam di pasir
tetapi hatiku tidak pernah berhenti berdesir
selalu terpacu untuk segera ingin tahu
mungkinkah terjadi sesuatu
ku masih ingin mengenang
semua sumur keluhan
semua bait-bait kecupan
dan semua cawan-cawan kegembiraan
ku ingin tetap merasakan
semua tarikan-tarikan nadi
semua guyuran-guyuran pori
dan semua bergumulan hati
mungkin ragaku sudah terbenam di pasir
tetapi hatiku tidak akan pernah berhenti berdesir
(Sala 3, Sabtu 14 Pebruari 2009, 07.00)
energi apa yang harus kumilki
sehingga aku tetap mampu menghidupkan kekuatan cintaku
wangi bunga apa yang harus kusunting
sehingga aku bisa menyebarkan wangi cintaku
suara genta apa yang harus kumainkan
sehingga aku bisa mendendangkan lagu cintaku
(course, senin 16 Pebruari 2009, 09.52)
ku berdiri di persimpangan
pilihan kiri atau kanan
semua menawarkan kebaikan
tanpa ada celah yang memalukan
ku berdiri di pertigaan
banyak beban yang harus dipikirkan
semakin menambah keputus asaan
karena tidak ada yang terselesaikan
ku berdiri di perempatan jalan
ku hanya berdiri
dan mengamati
aku tak tahu harus berbuat apa
aku tak tahu harus bertemu siapa
aku tak tahu harus berbicara bagaimana
aku tak tahu apa yang ada di kepala
aku.................
ku....................
a......................
.......................
(hoomy, kamis 19 Pebruari 2009, 19.32)
aku rindu ...............
saat kau merayap di tubuhku
menyeruakkan aroma harum keringatmu
dan segarnya tetesan air liurmu
aku rindu ................
melihat kerlingan matamu
mengejap-kejap bagaikan safir biru
membiusku untuk selalu memandangmu
aku rindu ................
saat kau mendekapku
meletakkan kepalamu di dadaku
mendengarkan detak-detak jantungku
yang mengantarkan tidurmu
aku rindu ...................
saat kamu bergelayut mesra di leherku
mendendangkan lagu barumu
dan sesekali mengecup pipiku
yang menuntunku untuk membalas kecupanmu
aku rindu .................
saat kau memanggilku "ibu"
tiada suara penyanyi yang semerdu suaramu
tiada mata yang seindah kerlingan matamu
tiada kecupan yang paling mesra dari kecupanmu
tiada degup yang paling hidup selain degup jantungmu
tiada rengkungan yang paling hangat dari gayutanmu
terima kasih anakku
kau adalah hidupku
aku rindu .................
anakku .....................
(buat dary-ku, sabtu 21 Pebruari 2009, 21.08)
No comments:
Post a Comment