Tgl. 9 Desember 2009.
Pukul 09.00 tepat, ku pacu Katrina menuju ke Malang. Sesuai dengan appointment, aku harus bertemu dengannya pukul 12.00 tepat. Perjalanan yang sangat mulus kukira, tidak banyak kendala. Mampir sebentar ke Mini Market di sepanjang tol Sidoarjo.
Pukul 11.00, telah tiba di parkiran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Beberapa kali bertanya ke pada teman dan orang yang lalu lalang, aku bisa bertemu dengannya, ibu Luna. Dia adalah narasumber, PAUD, yang akan mengisi acara mahasiswaku.
Pertama kali melihat dia, hati rasanya grogi. Apa yang harus ku ucapkan? Apa yang harus kulakukan? Ternyata, semua keraguan itu langsung lenyap, saat dia menyapa dan mempersilakan duduk. Gaya sunggup "centil", energik, dan sangat ramai. Gambaran ideal untuk guru taman kanak-kanak. Seandainya semua guru TK di Indonesia seperti dia, alangkah berbahagianya anak Indonesia.
Setelah semua pembicaraan selesai, maka ku bergegas pulang. Sebelum pulang, nyari makan dulu, dan ........... tratata... ketemu dengan MOG.

Pukul 09.00 tepat, ku pacu Katrina menuju ke Malang. Sesuai dengan appointment, aku harus bertemu dengannya pukul 12.00 tepat. Perjalanan yang sangat mulus kukira, tidak banyak kendala. Mampir sebentar ke Mini Market di sepanjang tol Sidoarjo.
Pukul 11.00, telah tiba di parkiran Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Beberapa kali bertanya ke pada teman dan orang yang lalu lalang, aku bisa bertemu dengannya, ibu Luna. Dia adalah narasumber, PAUD, yang akan mengisi acara mahasiswaku.
Pertama kali melihat dia, hati rasanya grogi. Apa yang harus ku ucapkan? Apa yang harus kulakukan? Ternyata, semua keraguan itu langsung lenyap, saat dia menyapa dan mempersilakan duduk. Gaya sunggup "centil", energik, dan sangat ramai. Gambaran ideal untuk guru taman kanak-kanak. Seandainya semua guru TK di Indonesia seperti dia, alangkah berbahagianya anak Indonesia.
Setelah semua pembicaraan selesai, maka ku bergegas pulang. Sebelum pulang, nyari makan dulu, dan ........... tratata... ketemu dengan MOG.

Dari kejauhan, nampak Lapangan Gajayana. Lapangan sepakbola kebanggaan masyarakat Malang. Sebenarnya, aku belum pernah masuk ke lapangan tersebut. Mungkin lain kali bisa masuk.

Setelah beberapa lama mencari dan menimbang tempat makan yang sesuai (lokasi, kantong dan pilihan menu), maka kami memilih Noodle Cafe. Ternyata masuk ke sini, tidaklah rugi, dan yang paling penting adalah bisa memenuhi keinginanku untuk tidak makan daging. Just sea food.
No comments:
Post a Comment